Microsoft turut berpartisipasi dalam acara ‘Karya Tanpa Batas’ gelaran Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE), Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, SMESCO, dan Perempuan Tangguh Indonesia untuk memperingati Hari Disabilitas 2022. Dalam acara ini, Microsoft Indonesia meresmikan kolaborasinya dengan PT. Panasonic Gobel Life Solutions Sales Indonesia untuk menyelenggarakan rangkaian pelatihan kerja bagi penyandang disabilitas melalui program Microsoft Enabler, memperkenalkan program mentorship kerja bagi penyandang autisme dewasa bersama PT. Disabilitas Kerja, serta menyelenggarakan workshop bagi 60 penyandang disabilitas bersama PT Sinergi Transformasi Digital. Adapun workshop tersebut antara lain mengajarkan cara membuat aplikasi dengan mudah, membagikan tips seputar pemanfaatan fitur-fitur accessibility di produk Microsoft, dan cara membangun persona perusahaan & pribadi di LinkedIn.
“Kami merasa sangat terhormat dapat ikut bergabung di acara ‘Karya Tanpa Batas’ bersama institusi, organisasi, dan komunitas lain yang memiliki komitmen serupa untuk meningkatkan keberagamaan serta inklusivitas dalam dunia kerja. Sebagaimana dunia kita diwarnai dengan keberagaman, diperlukan pula pemikir, kreator, dan inovator yang beragam, untuk dapat menjawab kebutuhan hidup yang berbeda. Kami percaya, keberagaman dan inklusivitas adalah kunci dari inovasi yang tidak terbatas,”
Krishna Worotikan, CFO dan Diversity & Inclusion Lead Microsoft Indonesia.
Program Pelatihan Kerja ‘Microsoft Enabler’
Microsoft Enabler adalah sebuah inisiatif yang menyatukan organisasi nirlaba, mitra pemberi kerja, dan penyandang disabilitas di Asia Pasifik–termasuk Indonesia–untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, di mana setiap orang bisa menunjukkan jati diri mereka di tempat kerja.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, Indonesia memiliki 22,5 juta penyandang disabilitas atau sekitar 5% dari total penduduk. Namun, pada Januari 2021, dari total 536.094 karyawan di 551 perusahaan yang mempekerjakan penyandang disabilitas, baru 4.453 di antaranya merupakan penyandang disabilitas. Hal ini menunjukkan masih diperlukannya dukungan lebih banyak pihak untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi semua; memastikan pergerakkan roda ekonomi tidak meninggalkan siapapun.
Dengan bergabungnya PT. Panasonic Gobel Life Solutions Sales Indonesia ke dalam komunitas Microsoft Enabler, maka diharapkan kedepannya dapat menjalankan kampanye internal untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan dalam merekrut penyandang disabilitas, melakukan mentoring dan role shadowing, memberikan surat rekomendasi kerja bagi penyandang disabilitas, dan lain sebagainya. Sementara itu, Microsoft akan mendukung PT. Panasonic Gobel Life Solutions Sales Indonesia dalam membekali penyandang disabilitas dengan keterampilan teknologi yang dapat mendukung mereka di tempat kerja melalui berbagai pelatihan dan sertifikasi.
Widyastama Nugraha, Direktur dari PT. Panasonic Gobel Life Solutions Sales Indonesia mengatakan, “Kami telah melakukan inisiatif-inisiatif yang mendukung penyandang disabilitas, seperti program internship, dukungan terhadap kemandirian penyandang disabilitas dalam berusaha, dan kontribusi sosial terhadap komunitas penyandang disabilitas. Seiring dengan perkembangan zaman, kami ingin menciptakan perubahan yang berdampak besar terhadap penyandang disabilitas dan untuk itu kami harus melakukan kolaborasi antar lembaga dan korporasi. Untuk itu, kami sangat menyambut baik kerja sama dengan Microsoft melalui program Microsoft Enabler. Kami optimis komitmen besar kedua perusahaan akan betul-betul mampu mendekatkan kita pada pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih inklusif”.
Program Mentorship Kerja
Selain program pelatihan kerja ‘The Enabler’, Microsoft secara khusus juga membuka program mentorship kerja bagi penyandang autisme dewasa. Berdasarkan prediksi World Health Organization (WHO), 1 dari 160 anak di dunia menderita gangguan spektrum autisme, sedangkan jumlah penderita gangguan spektrum autisme di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan hingga 500 orang setiap tahunnya. Banyak dari penyandang autisme dewasa sebetulnya memiliki kemampuan yang diperlukan bisnis, tetapi sekitar 80% dari mereka tidak berhasil mendapatkan pekerjaan. Situasi ini pun mendorong Microsoft untuk ikut membukakan ruang pengembangan diri bagi penyandang autisme dari aspek profesional kerja.
Melalui program mentorship ini, sejumlah karyawan Microsoft Indonesia berkomitmen untuk memberikan mentoring bagi penyandang autisme dewasa terpilih. Termasuk di antaranya mengenai proses adaptasi di tempat kerja, serta pengembangan keterampilan teknis dan non teknis yang disesuaikan dengan minat dan keunggulan dari masing-masing penyandang autisme dewasa. Didukung oleh PT. Disabilitas Kerja sebagai mitra pendamping program, pendaftaran untuk program ini dapat dilakukan melalui ProgramMentoring@microsoft.com.
“Ada banyak studi dan contoh nyata yang menunjukkan bahwa penyandang autisme mampu berprestasi di berbagai bidang peminatan, serta menempuh pendidikan hingga universitas. Tugas yang menanti kita adalah memberikan mereka dukungan untuk mengasah potensi di bidangnya masing-masing. Melalui program mentorship yang Microsoft luncurkan, saya berharap kita dapat memberikan dampak nyata kepada penyandang autisme; memungkinkan penyandang autisme menjadi bagian dari kelompok masyarakat yang produktif dan terberdaya,”
Hasnita Taslim, Founder & CEO PT. Disabilitas Kerja.
Maseko
Latest posts by Maseko (see all)
- Desain Mewah HUAWEI WATCH GT 5 Series Unggulkan Fitur Kesehatan dan Olahraga Level PRO - October 3, 2024
- Fitur Gaming Penting di ROG Phone 8 - October 2, 2024
- Infinix HOT 50i dan Infinix Smart 9 Akan Hadir 7 Oktober 2024 - October 2, 2024