Genshin Impact Didenda $20 Juta oleh FTC

Pengembang game populer Genshin Impact, Cognosphere, yang dikenal juga sebagai HoYoverse, baru-baru ini setuju untuk membayar denda sebesar $20 juta kepada Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC). Denda ini dikenakan karena pelanggaran terhadap aturan privasi anak-anak dan praktik pemasaran loot box yang dianggap tidak adil.

Pelanggaran Privasi Anak dan Praktik Loot Box yang Tidak Adil

FTC menuduh bahwa HoYoverse secara aktif memasarkan Genshin Impact kepada anak-anak dan mengumpulkan informasi pribadi mereka tanpa izin orang tua, yang melanggar aturan Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA). Selain itu, perusahaan ini juga dituduh menyesatkan pemain tentang peluang memenangkan hadiah dari loot box dan biaya sebenarnya untuk membuka loot box tersebut.

Genshin Impact adalah game gratis untuk diunduh yang sangat populer di kalangan anak-anak dan remaja. Meskipun gratis, game ini menghasilkan pendapatan yang signifikan melalui penjualan mata uang virtual dan konten lainnya. Pemain dapat maju dalam permainan dengan mengumpulkan pahlawan virtual, membentuk tim, dan menggunakan kemampuan pahlawan untuk menyelesaikan tugas.

Sistem loot box dalam Genshin Impact memungkinkan pemain untuk membeli mata uang virtual yang digunakan untuk membuka loot box dan mendapatkan pahlawan bintang lima yang sangat diinginkan. Namun, FTC menuduh bahwa proses pembelian ini membingungkan dan tidak adil, terutama bagi anak-anak dan remaja. Banyak anak-anak yang menghabiskan ratusan hingga ribuan dolar untuk memenangkan hadiah tersebut.

Sebagai bagian dari penyelesaian, HoYoverse setuju untuk memblokir anak-anak di bawah usia 16 tahun dari melakukan pembelian dalam game tanpa izin orang tua. Selain itu, perusahaan ini juga diwajibkan untuk mengungkapkan peluang mendapatkan hadiah dari loot box dan nilai tukar mata uang virtual dalam game.

Samuel Levine, Direktur Biro Perlindungan Konsumen FTC, menyatakan bahwa Genshin Impact menipu anak-anak, remaja, dan pemain lainnya untuk menghabiskan ratusan dolar pada hadiah yang peluangnya sangat kecil untuk dimenangkan. Levine menambahkan bahwa perusahaan yang menggunakan taktik gelap seperti ini akan dimintai pertanggungjawaban jika mereka menipu pemain, terutama anak-anak dan remaja.

Dalam pernyataannya, Cognosphere menyatakan bahwa mereka tidak sepenuhnya setuju dengan tuduhan FTC, tetapi mereka setuju untuk menyelesaikan masalah ini karena mereka menghargai kepercayaan komunitas mereka dan berkomitmen untuk transparansi bagi para pemain. Mereka juga berencana untuk memperkenalkan perlindungan izin orang tua dan pengungkapan dalam game yang lebih baik di masa mendatang.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi pengembang game lainnya tentang pentingnya mematuhi aturan privasi anak-anak dan memastikan bahwa praktik pemasaran mereka adil dan transparan. Dengan denda yang signifikan ini, FTC berharap dapat mencegah pelanggaran serupa di masa depan dan melindungi konsumen muda dari praktik yang tidak adil.

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail
The following two tabs change content below.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *